Judul: Garnish
Penulis: Mashdar Zainal
Penyunting: Miz
Penyelaras Akhir: RN
Tata Sampul: Amalina
Tata Isi: Violetta
Pracetak: Endang
Tebal: 220 hlm
Terbit: April 2016
Penerbit: de TEENS
Keterangan: Novel, Passion, Memasak, Melukis
"Yang perlu kau lakukan adalah berlatih, tanpa putus asa, dan berdoa tentu saja. Kekuasaan manusia hanya sebatas dalam wilayah proses..."
Buni, seorang laki-laki yang menyakini passion-nya adalah memasak--di dapur. Berselisih dengan sang ibu, karena menurut wanita itu laki-laki tak pantas berada di dapur.
Anin, perempuan yang bermimpi hidup di dalam lukisan. Hidup dengan aturan penuh sang ayah, merasa ayahnya sudah membuatnya menjadi robot.
Novel ini diawali oleh latar belakang Buni. Bagaimana perasaannya tentang memasak dan kegilaan apa saja yang ia lakukan dengan bumbu-bumbu dapur. Cerita terus berlanjut ke Anin, latar belakangnya, masa lalu dan konflik yang akan muncul.
Terjadi kebetulan-kebetulan yang membuat kedua orang itu langsung akrab di pertemuan pertama. Bayangkan saja betapa gilanya kedua orang ini, Buni yang menumpahkan saus dan kecap ke tubuhnya. Anin yang menumpahkan cat air ke tubuhnya. Keduanya bertemu di taman kota, merasa lucu melihat diri masing-masing. Sekaligus merasa bebas.
Lalu setelahnya dengan rencana yang sama, Buni dan Anin bertekad membuktikan pada orangtua mereka bahwa passion mereka tidaklah salah. Apa saja yang akan mereka lakukan? Bisakah kedua orang ini melakukan sesuatu dari hati ke hati pada keluarganya?
REVIEW
Membaca novel ini seperti membaca sebuah novel lama, dengan bahasa yang rapi--sedikit puitis--dan setengah baku. Dibuat dengan multi POV, yaitu POV Buni dan POV Anin, masing-masing menceritakan berdasarkan sudut pandang mereka yang berbeda. Lalu alurnya sendiri juga alur maju, membuat pembaca mudah mengikuti jalan cerita.
Untuk tokohnya sendiri yang paling terlihat jelas sifatnya itu adalah Buni. Mungkin karena dia lebih mencintai dapur dan cukup dekat dengan mamanya--walaupun Mama Buni sering meremehkan anaknya--makanya Buni terlihat sedikit penakut dan kurang percaya diri. Kemarahan-kemarahan sang ibu membuat Buni terlihat kurang kokoh. Sementara di lain sisi, Anin yang hanya memiliki sang ayah dan tinggal bersama orang suruhan ayahnya punya karakter yang lebih ngotot. Keduanya jika digabung sangat cocok sekali.
Dan ya saya suka dengan menu-menu yang ditulis Buni di novel ini. Tapi tetap saja saya belum pernah mencobanya, termasuk yang cinnamon lemon alias kayu manis lemon tersebut. Kira-kira rasanya seperti apa ya?
Kesimpulan sederhana yang saya dapat setelah membaca ini adalah jangan ragu untuk memilih jalan sendiri. Tekad yang kuat pasti akan meruntuhkan semua keraguan yang ada. Walaupun risiko selalu ada sebagai selingan atas setiap usaha.
Secara umum, novel ini sangat sederhana namun memiliki Garnish--hiasan--yang menyenangkan di setiap lembarannya.
Baca sesi wawancara di sini.
GIVEAWAY!
Tersedia 1 eksemplar novel Garnish untuk satu orang yang beruntung. Caranya:
1. Memiliki alamat di Indonesia
2. Like fanpage Penerbit Diva Press dan follow @divapress01
3. Follow twitter aku @fira_yoopies
4. Share info giveaway ini dengan mention kedua akun di atas. Sertakan hastag #Garnish
5. Jawab pertanyaan berikut dengan menyertakan nama dan akun twitter
"Apa passionmu dan bagaimana caranya kamu mewujudkan passion itu?"
6. Giveaway berlangsung hingga tanggal 17 April. Semoga beruntung! ^^
--------- GIVEAWAY CLOSED ---------
Terima kasih kepada semua peserta yang telah mengikuti giveaway kali ini :D
jawaban-jawabannya menginspirasi aku untuk terus berkarya di passion aku ^^
semoga kalian juga ya! lanjutkan mimpinya and goodluck!
Setelah membaca semua jawaban aku nemu jawaban ini. Penjabaran lengkapnya baca di komenan aja ya ^^
Passion : menulis (penulis professional)
Cara mewujudkannya :
1. Mulai hari ini
2. Menjadwalkan waktu menulis
3. Jangan terobsesi dengan ide
4. Mengembangkan rencana menulis
5. Kenali diri sendiri
6. Mengikuti pelatihan menulis
7. Kelilingi diri dengan orang-orang positif
8. Carilah investasi
9. Percaya diri
Selamat kepada
Arie Pradianita | @APradianita
Cek dm dari aku ya! ^^
24 Komentar
Nama : Ratnani Latifah
BalasHapusTwittter : @ratnaShinju2chi
"Apa passionmu dan bagaimana caranya kamu mewujudkan passion itu?"
Passionku ingin menjadi penulis. Sebuah mimpi yang sudah aku bangun sejak masih mts/ smp.
Caraku untuk mewujudkan passion yang kumiliki adalah :
1. Mulai menulis tanpa kenal lelah.
2. Mengikuti kelas pelatihan menulis di grup-grup jejaring sosial. Salah satunya Facebook. Di sana aku belajar penggunaan EyD dan teknis-teknis menulis yang belum aku ketahui. Membiarkan naskah dikritik sepedas mungkin biar tahu kesalahan dan bisa memperbaikinya.
3. Belajar mengasah kemampuan menulis dengan mengikuti event-event kepenulisan. Baik itu lewat jalur indie juga mayor.
4. Mengirimkan naskah ke media
5. Mengirim naskah ke penerbit.
6. Tidak pernah menyerah meski harus menelan kegegalan ketika ikut event juga ketika mengirim ke media atau penerbit. (harus kuat mental)
Yah intinya dalam mewujudkan passion yang aku miliki adalah memantapkan niat dan berusaha terus untuk mewujudkannya tanpa mengenal lelah dan putus asa. Aku juga harus siap mental ketika naskah mengalami penolakan berkali-kali. Karena aku yakin jika aku mau berusaha pasti Allah akan memudahkan jalan untuk mencapainya. Dan tidak lupa terus belajar lagi dan lagi untuk mengembangkan diri untuk lebih baik.
Nama: Farikhatun Nisa'
BalasHapusTwitter: @littlepaper93
Jawaban: Passion-ku adalah menulis. Dan untuk mewujudkannya tidak terlalu susah, tapi juga nggak gampang. Mewujudkannya tetap saja membutuhkan kerja keras. Cara mewujudkannya dengan terus mengasah kemampuan dan harus terus banyak belajar dari mana saja. Terkadang banyak hambatan, tapi hambatan itu bukanlah menjadikan halangan untukku mewujudkan impian sebagai seorang penulis. Dan tentu saja, aku harus terus mencari banyak pengalaman sebagai bekal mewujudkan impianku. Aku juga ingin membuktikan, bahwa sesuatu yang ingin terwujud haruslah diusahakan dengan sebuah kerja keras. :)
Nama: Kiki Amaliah
BalasHapusTwitter: @kyoungsaeng
My Passion
Penulis dan Wirausaha
1. Gabung dengan beberapa komunitas kepenulisan.
2. Mencoba berbaur dan belajar tentang kewirausahaan lewat medsos.
3. Mengikuti event.
4. Mempraktekkan hasil belajar dari teman/google.
5. Menulis dan menulis.
6. Mengirim naskah ke majalah (terwujud)
7. Terus belajar menulis dan membuat kerajinan tangan.
8. Mencoba jualan gamis, pashmina lewat online.
9. Kirim naskah ke mayor. Ujicoba hehe
Apapun hasilnya nanti akan menjadi pengalaman unik buatku.
Terima kasih ^^
Nama: Rin Agustia Nur Maulida
BalasHapusTwitter: @Rinchan34
Setiap ada orang yang bertanya apa passion-ku, dengan bangga aku akan langsung menjawab jika passion-ku adalah untuk menjadi seorang guru. Walaupun banyak yang mengatakan jika aku salah ambil jurusan kuliah di karenakan hobi menulisku. Tapi, dengan tegas selalu ku katakan jika menulis hanyalah hobi yang tidak ingin ku tinggalkan, sedangkan menjadi seorang guru fisika adalah impian yang sedari kecil aku idam-idamkan.
Cara menggapai impian itu memang tidak mudah. Dimulai dari memperbaiki prestasiku selama di sekolah, lalu masuk ke perguruan tinggi yang disuguhi begitu banyak tugas yang tak pernah kualami sebelumnya. Selain itu, waktu kosongku ku isi dengan menjadi tenaga pengajar sukarela di suatu sekolah. Demi mendapatkan ilmu dan pengalaman mengajar dari salah satu guru senior di sekolah tersebut, aku rela mengajar tanpa meminta bayaran. Menurutku, ilmu dan pengalaman yang beliau berikan sudah cukup untukku. Selain itu, aku juga senang mengajari anak-anak kecil di sekitar rumahku. Dengan begitu, aku harap kelak aku bisa menjadi guru yang memahami karakter siswa-siswaku, dan tentu saja menjadi guru yang mereka cintai ^^
Nama : Miftahur Rizqi
BalasHapusTwitter : @MR_Laros
aku sendiri masih bingung dengan passionku, aku rasa aku itu suka banget sama photography, kata temen" aku hasil foto"ku juga bagus, tapi masalahnya orang tuaku menyuruhku untuk menjadi seorang dokter. iya sih dokter itu keliatanya terjamin banget pekerjaanya. tapi kalo nanti aku ga bisa menikmatinya gimana? orang tua aku juga gak mendukung kalo aku jadi photographer. huhu :( . padahal aku yakin aku akan menjadi photographer handal *cieee. Kadang-kadang kalo liat temen" aku itu suka heran. kenapa dia gak keliatan bingung kayak aku untuk nentuin passionya. huhu.. POKOKNYA AKU PERCAYA KALOPASSIONKU ITU DI DESIGN DAN PHOTOGRAPHY, semoga tulisanku ini mengantarkan mimpiku. Amin..
untuk mewujudkan passion tersebut, aku menuangkannya dalam bentuk hobi. kadang juga aku ikut kontes PHOTOGRAPHY atau DESIGN di lingkunganku ataupun di internet. :)
Nama : Humaira
BalasHapusAkun Twitter : @RaaChoco
"Apa passionmu dan bagaimana caranya kamu mewujudkan passion itu?"
Menggambar.
Berimajinasi bisa dari hal apa saja, dimana saja dan kapan saja. Menggambar dan mendesign baju adalah passion yang sangat aku sukai. Belum mahir sih, malu untuk diperlihatkan kepada orang lain. Jadi aku hanya menunjukkan kepada keluargaaku saja.
Menggambar biasanya pemandangan, tapi yang lebih utama itu mendesign baju dan sepatu. Jadi aku cuma bisa sediain masing-maasing 1 sketch book buat mengerjakannya.
Untuk pemandangan biasnya aku belajar menggambar dari foto-foto pemandangan yang tersebar di internet. Yang karya sendiri sih masih sedikit.
Dari yang awalnya kaku menggambar tubuh, alhamdulillah udah lancar. Pernah diikut lombakan disalah satu majalah fashion indonesia, tapi belum beruntung. Aku ga sekolah, cuma belajar otodidak saja dirumah. Dari majalah-majalah, internet juga tv, cari inspirasi juga dari mana saja. Alhamdulillah, aku udah punya 1 buku penuh karya-ku sendiri.
Di kota aku ga ada sekolah design, aku ingin kursus menjahit. Tapi, sekarang ini sangat sulit menemukan tempat kursus menjahit, karena kebanyakan orang lebih memilih langsung bekerja.
Arie Pradianita | @APradianita
BalasHapusPassion saya --> Menjadi Penulis Profesional ^_^
Cara-cara saya mewujudkannya:
1. Mulai hari ini.
Ketika saya berpikir untuk menjadi penulis profesional, mungkin saya akan bertanya, “Kapan sebaiknya saya mulai menulis?”. Jawabanya adalah mulai hari ini, bukan senin depan, bukan bulan depan, dan bukan tahun depan. Saya mulai menulis sekarang juga, saya mengambil pena saya dan berekspresi sesuka hati saya. Saya menuangkan semua ide saya. Jangan berpikir benar atau salah.
2. Menjadwalkan waktu menulis.
Ingat bahwa ketika saya memutuskan untuk menjadi penulis profesional, menulis akan menjadi pekerjaan saya, bukan sekedar hobi saya. Seseorang yang bekerja pasti mempunyai tanggung jawab untuk menyelesaikan pekerjaannya, maka saya memulai untuk menjadwalkan waktu menulis saya. Seperti halnya pekerja kantoran yang berangkat pukul 07.00 dan pulang pukul 16.00. Saya juga harus melakukan hal itu. Dengan saya membiasakan sikap disiplin dalam pekerjaan saya, saya tidak akan keteteran dalam menyelesaikannya.
3. Jangan terobsesi dengan ide.
Ketika saya memilih untuk menjadi penulis profesional, dan telah memilih jalur kepenulisan saya ke arah bacaan yang umum seperti novel, saya menghindari sikap yang sangat terobsesi dengan ide saya. Artinya untuk menulis sebuah novel saya tidak perlu memikirkan bagaimana cara membuat cerita, tokoh, atau tema yang beda dengan penulis lain. Karena itu akan menyulitkan saya untuk menyusun sebuah ide cerita novel yang akan saya buat.
4. Mengembangkan rencana menulis.
Jika saya ingin menjadi penulis yang profesional, sangat penting bagi saya untuk mengembangkan rencana menulis. Sebuah rencana menulis sangat mirip dengan rencana bisnis, itu adalah sebuah peta jalan yang membantu saya untuk melalui proses penulisan buku yang panjang dan kadang-kadang sulit. Setelah saya menentukan topik utama dalam tulisan saya, saya harus banyak membaca referensi buku-buku yang terkait dengan topik tulisan yang saya angkat.
5. Kenali diri saya.
Jika saya memutuskan untuk menjadi penulis profesional, saya harus mulai melihat potensi menulis jenis apa yang ada dalam diri saya. Langkah awal untuk melakukan hal itu adalah dengan menganalisis tulisan yang saya buat sendiri. Temukan kekuatan apa yang terdapat pada tulisan saya, yang kira-kira dapat menarik minat seseorang untuk membeli dan membaca tulisan saya. Saya juga harus mulai mencari kelemahan apa yang ada dalam tulisan saya.
6. Mengikuti pelatihan menulis.
Jika saya memutuskan untuk menjadi penulis profesional, saya akan terus meningkatkan kemampuan menulis saya dengan berbagai cara. Untuk belajar bagaimana menulis dengan baik dibutuhkan waktu seumur hidup. Saya tidak akan menemukan satu titik, dimana saya telah menjadi seorang penulis yang hebat.
7. Kelilingi diri saya dengan orang-orang positif.
Jika saya telah memutuskan untuk menjadi seorang penulis profesional, kelilingi diri saya dengan orang-orang yang memberi saya energi positif untuk menulis.
8. Carilah investasi.
Seperti yang telah dibahas pada point sebelumnya, saya memerlukan dukungan seorang yang profesional untuk menunjang karir saya sebagai penulis profesional. Tapi tidak dapat dipungkiri saya juga membutuhkan bantuan keuangan. Jika saya sedang konsen untuk menulis novel, setidaknya saya akan menyelesaikannya dalam 6 bulan sampai satu tahun, dan saya harus mempromosikannya.
9. Percaya diri.
Kini saya adalah seorang penulis. Jangan pernah malu untuk mengakui pada diri sendiri dan orang lain jika saya adalah seorang penulis. Perlu teman-teman tahu, penulis bukanlah suatu pekerjaan hina tanpa prospek yang jelas, dan penulis bukanlah suatu pekerjaan yang haram.
Ini adalah mimpi saya ... Go for it! ^_^
Halo mbak^^ walaupun diblogtour pekan pertama aku belum menang, kali ini aku mencoba keberuntungan lagi diblogtour pekan kedua diblog mbak Fira. hihi
BalasHapusNama: Isna Farhatina
Twitter: @2isnaif
Mencari passion yang benar-benar sesuai dengan keinginan kita itu terkadang memang tak mudah. Mencoba segudang kegiatan untuk menemukannya sih boleh saja. Namun, akan jauh lebih baik jika kita terfokus pada suatu kegiatan yang benar-benar ingin kita kuasai. Nah, bagiku passion itu penting adanya karena apabila kita tidak menemukan passion dalam diri kita bisa saja memicu rasa tidak bersemangat dalam menjalani hidup. Hmm.. ngomong-ngomong passionku apa yaa?
Aku rasa passionku itu dalam bidang olahraga. Karena aku tipikal cewek yang gak bisa diam seperti pada umumnya. Maka dari itu ketika masih kecil dulu, ayah sudah memasukkanku ke klub olahraga seperti renang, perisai diri, dan juga senam lantai. Daripada tersalur pada kegiatan negatif? Ya kan? Lebih baik aku masuk klub olah raga hihi.
Bagaimana cara aku mewujudkannya?
1. The first important thing for me adalah training setiap hari. Mana mungkin jika seseorang ingin menjadi atlit tapi tidak melalukan training secara rutin. Eh, tentunya tidak hanya calon atlit doang yang perlu latian, semua passion yang kalian minati harus terus diasah biar kemampuan kalian meningkat. Kalo aku sih, trainingnya bisa seperti jogging muter komplek rumah, push up, sit up, back up dan lain-lain biar fisik makin kuat.
2. Mengikuti setiap lomba olahraga. Nah, untuk membuktikan apakah fisikku sudah kuat apa belum, tentunya aku harus mengujinya dengan cara ikutan lomba-lomba keolahragaan. Untuk hal ini, ayah sama mama gak memaksaku untuk menang. Bagi mereka, yang terpenting aku sudah berani unjuk gigi. hehe
3. Menjaga daya tahan tubuh dan berat badan. Ini nih, hal tersulit buatku. Sebagai seorang cewek yang masih sering dilanda rasa labil, pastinya susah buat ngontrol berat badan. Hiks... Kalau pas lagi stress gara-gara banyak tugas sekolah, nafsu makanku tidak terkontrol, bisa makan banyak gitu. Hahah :D dan juga sering drop gara-gara mikirin tugas yang bejibun. But at least, I always get a support from my parent. Kalau sudah gini, rasa stresspun bisa hilang waktu ayah sama mama teus menyuportku.
"Dont give up! Lets do it! Reach your dream."-Ayah
Terimakasih^^
Nama : Hidayatun Ni’mah
BalasHapusTwitter : @HidayatunNimah_
"Apa passionmu dan bagaimana caranya kamu mewujudkan passion itu?"
Passionku ingin menjadi seorang guru. Tepatnya guru matematika *Amiiin. Kenapa aku pengen jadi guru ? susah sih kalo mau ungkapin alasannya. Tapi yang pasti ini adalah impianku dari kecil.
Caraku untuk mewujudkan passion itu adalah :
1. Berusaha untuk mengembangkan bakat-bakat yang saya miliki. Misalnya saya bbisa pelajaran ini, saya berusaha untuk mengajarkan kepada teman-teman yang membutuhkan bantuan saya. Dan mengajarinya.
2. Berusaha untuk berfikir maju. Terkadang saya merasa bahwa saya adalah orang yang terbaik diantara yang lain, tapi perspektif semacam itu berusaha saya hilangkan. Saya selalu menguatkan keyakinan saya dan selalu berhati-hati.
3. Saya berusaha meningkatkan ilmu pengetahuan yang saya kuasai. Ilmu pengetahuan sangat penting dalam proses untuk menggapai cita-cita, maka dari itu saya berusaha meningkatkan ilmu pengetahuan saya agar cita-cita yang saya inginkan bisa terwujud.
4. Berusaha konsisten dengan pilihan saya. Dan istiqomah.
5. Tidak menyerah, selalu mencoba.
6. Tak lupa juga BERDO’A
7. Percaya diri.
8. Berusaha tidak pernah merasa terbebani dengan tujuan hidup kita
9. Berlatih dengan keras.
Nama : Kurnia Dwi Pertiwi
BalasHapusTwitter : @KDP264
Jawaban : di balik layar televisi
1. Ikut kursus online "introduction to broadcasting" dari NET TV yang di selenggarakan oleh INDONESIAX
2. Ikut seminar tentang TV
3. baca-baca di internet seputar kerja di TV
4. Sharing sama Temen yang kuliah broadcasting
5. Mencoba jadi CJ (CCitize jurnalis)
6. Selalu nonton The East NET TV. Ceritanya emang sitkom. Tapi banyak banget pelajaran yang diambil kalau mau kerja di TV. sekaligus memotivasi aku juga supaya bisa cepat terwujud.
Nama : Kurnia Dwi Pertiwi
BalasHapusTwitter : @KDP264
Jawaban : di balik layar televisi
1. Ikut kursus online "introduction to broadcasting" dari NET TV yang di selenggarakan oleh INDONESIAX
2. Ikut seminar tentang TV
3. baca-baca di internet seputar kerja di TV
4. Sharing sama Temen yang kuliah broadcasting
5. Mencoba jadi CJ (CCitize jurnalis)
6. Selalu nonton The East NET TV. Ceritanya emang sitkom. Tapi banyak banget pelajaran yang diambil kalau mau kerja di TV. sekaligus memotivasi aku juga supaya bisa cepat terwujud.
Nama : Lina Mufidah
BalasHapustwitter : @linamufidah4
passionku, kalo ditanya dengan pertanyaan itu aku selalu bingung tapi aku mau yakin passionku salah satunya berwirausaha.
caranya: dari sekarang aku udah belajar pelan-pelan jualan pulsa walaupun untungnya gak seberapa tapi alhmdulillah pulsa jdi gak minta orang tua lagi, selain itu juga aku jualan makanan dan baju-baju online.
bismillah. lancar teruss aamiin :)
Nama : estrica y
BalasHapusTwitter : @estricaym
Passion saya adalah memberikan pelayanan berobat murah. Memang sulit sih, tapi sejak bekerja di pelayanan kesehatan miris banget liat pasien sakit yg kurang mampu.
Emg sih ada bpjs, tp daftar bpjs kan harus daftar seluruh KK. Sedangkan gak jarang keluarga gak mampu punya banyak anak. Daftarin satu anak aja gak mampu, apalagi harus seluruh KK-nya. Ada juga KIS gratis dari pemerintah, tapi byk juga yg belum kedaftar. Gak sedikit kematian yang terjadi gara2 gak ada dana untuk berobat.
Jadi sekarang, saya lagi cari pengalaman sebanyak2nya biar nanti bisa ngasih pengobatan yang benar. Memang pengobatan murah gak mgkn menyembuhkan total, tapi paling gak bisa jadi tindakan pertolongan pertama.
Rasanya seneng klo liat orang diobatin bisa sembuh, apalagi biayanya gak membebani. Jadi saya skrg mulai mencari komunitas2 volunteer kesehatan dan para pendonasi. Mgkn suatu saat nti bisa bergabung memberi pelayanan kesehatan murah.
Ini memang mustahil, tapi suatu saat pasti bisa terlaksana. Amin.
"Apa passionmu dan bagaimana caranya kamu mewujudkan passion itu?"
BalasHapusMengkoleksi buku, novel, komik. Aku punya keinginan suatu hari bisa punya perpustakaan mini yg bisa menjadi taman bacaan untuk masyarakat di lingkunganku.
Untuk mewujudkan passionku itu sejak lama aku sudah mengumpulkan buku-buku dengan membeli buku untuk koleksi pribadi, karena itu harus menyisihkan dana untuk membelinya dan nggak lupa cari yg ada diskonnya :D
Kadang aku juga browsing di internet lalu nge-print sendiri dan menjadikan buku karena kadang buku/komik yg aku suka sudah nggak terbit lagi, ribet sih tapi asik-asik aja karena memang suka :D
Nah sudah hampir enam bulan ini aku jadi rajin ikutan giveaway novel/buku baru yg banyak diadain di blog-blog, lumayan sampai sekarang sudah 12 buku/novel yg aku dapat dari giveaway, hitung-hitung nambah koleksi hehehe.
Semoga saja perpustakaan mini dan taman bacaan yg aku impikan itu suatu saat bisa terwuju, secepatnya! Amiin :)
Twitter: @nunaalia
Nama : Princessa Ayudha
BalasHapusTwitter : @cheesychesa
Passion aku social working..setelah saya menyelesaikan pendidikan menengah atas saya akan mrlanjutkan kuliah dg prgram sarjana setelah lulus saya ingin ikut serta "Indonesia Mengajar" dimana kita akan dikirimke daerah daerah pedalaman Indonesia untuk mengajar saya akan dapat banyak pengalaman dan ilmu dari sana.. setelah itu saya ingin kerja dikantor kedutaan karena memang saya minat tentang hub diplomatik negara juga saya tertarik dengan politik..saya ingin menumbuhkan rasa nasionalisme pada setiap masyarakat Indonesia. setelah itu saya akan meningkatkan ilmu ke yang lebih tinggi yaitu kuliah s2 utk menambah ilmu karena setelah itu saya ingin mendirikan usaha buku buku karna memang saya suka membaca buku lalu setelah itu saya ingin membuat sebuah yayasan anak jalanan agar mereka mendapatkan fasilitas belajar yang memadai..dengan itu saya juga bisa mencari donatur dari relasi usaha saya. Tidak gampang memang saya sadar rasa takut tidak akan mempengaruhi saya namun menyadarkan saya. Saya percaya selagi kita bisa berusaha mengerahkan semua kekuatan dengan restu Allah..tidak ada yang tidak mungkin
Passion aku tidak jauh dari dunia teknologi. Berkeinginan untuk terus belajar dan belajar, mencoba teknologi digital. Menjadi programmer adalah salah satu cita-cita saya. Yups, hanya salah satu dari sekian impian yang ingin aku raih.
BalasHapusNah, untuk meraih impian dan cita cita itu tentu tidak mudah. Diperlukan usaha untuk mencapainya. Berikut adalah usaha usaha yang akan aku lakukan untuk mengembangkan passion-ku
1. Mengikuti kursus online. Iya, di jaman melek teknologi ini banyak sekali kursus kursus online yang menyediakan pembelajaran programming, baik yang gratis maupun berbayar.
2. Mengikuti pelatihan programming
3. Bergabung dengan grup sesama programmer.
4. Kuliah di bidang teknologi dan programming.
5. Banyak membaca buku
6. Berdoa
Diki Siswanto | @diki_twips
Aya Murning
BalasHapus@murniaya
My biggest passion is being close to the badminton world, especially with the Indonesian team.
Badminton adalah kegemaranku dari kecil, tapi aku tidak pernah menekuni permainannya secara serius. Aku lebih sebagai seorang penggemar daripada pemain. Dan sudah sangat terlambat untuk bisa jadi pemain. Jadi aku pindah haluan soal passion-ku karena aku tidak mungkin bisa bergabung di Pelatnas Cipayung sebagai pemain nasional. Maka kuputuskan ingin jadi jurnalis dan/atau komentator acara olahraga seperti Lucy Wiryono, Broto Happy, Kusnaeni, Widya, Nafilah, Femi Diah, dll.
Usahaku?
1. Ikut pelatihan jurnalis.
2. Gabung sebagai volunteer di acara home event sekaligus bisa wawancara atlet.
3. Berlatih menulis artikel badminton, baik secara opini mau pun layaknya surat kabar.
5. Ikut kuis yang berhubungan dengan badminton misal tulis artikel dan opini tentang atlet. Selain bisa dapat hadiah, hitung-hitung buat exercising.
5. Follow akun2 sosmed dan blog dari staff jurnalis resmi di PBSI. Siapa tahu dapat ilmu dari curhatan mereka di akun2 sosmed dan blognya.
6. Latihan motret, ngambil gambar dan momen yang bagus. Jurnalis nggak bisa foto itu sih sama aja bohong haha.
7. Berdoa dan tawakal.
Nama: Fetreiscia Frida
BalasHapusTwitter: @fetreisciafrida
Passion saya menurut saya adalah seorang penerjemah. Saya suka bahasa. Sangat menyukainya. Pada saat itu langsung terpikir di kepala saya bahwa menjadi seorang penerjemah merupakan impian dan harapan saya. Saya suka mengikuti bahasa2 asing. Terkhusus bahasa Inggris, Mandarin dan Korea. Saya mengetahui bahwa saya sangat menyukai bahasa itu ketika saya mendengar bahasa Korea. Menguasai ketiga bahasa itu merupakan keunginan terpendam dalam diri saya. Tapi sepertinya passion dan kenyataan yang ada tidak sejalan bagi saya. Karena bukan bertekun di dalam dunia bahasa, saya harus memilih melanjutkan kulia di jurusan ekonomi. Karena saya tau kalau bilang mau kuliah di jurusan sastra pasti di tentang, karena menurut orangtua sastra tidak lebih baik dari jurusan ekonomi. Tapi itu tidak memupuskan harapan saya untuk jadi penerjemah. Usaha tetap saya lakukan walaupun tidak mengambil jalan formal. Yaitu:
1. Banyak menonton film dengan bahasa asing. Karena sambil menonton film telinga kita dibiasakan untuk mendengar kata2 nya.
2. Mencoba lebih sering membaca artikel bukan dengan bahasa Indonesia tapi yang berbahasa Inggris, Mandarin, atau Korea. Dengan begitu bisa mmbiasakan mata dengan huruf2 mereka. Kalau bahasa inggria mungkin tidak pakai huruf tulisan tertentu, tapi mandarin dan korea menggunakannya. Jadi harus terbiasa membaca hurufnya untuk bisa mengenal katanya.
3. Download aplikasi pembantu belajar bahasa asing si korea di gadget. Saya sebisa mungkin memanfaatkan fasilitas gadget untuk lebih dekat dengan bahasa asing. Dan dengan menggunakan aplikasi bahasa asing ini lumayan membantu saya.
4. Menggunakan bahasa nya dalam kegiatan sehari-hari. Hal ini bisa diterapkan kok, misalnya dengan latihan comment di instagram atau facebook teman dengan bahasa asing. Supaya makin lancar. Terutama dalam hal menulis dan mengenali penggunaan katanya.
5. Menambah teman asing. Hal ini penting. Apalah gunanya ilmu kalau ga pernah diaplikasikan. Selamanya ga akan berguna. Oleh karena itu sebisa mungkin aku juga banyak memilah teman2 baik di dunia nyata maupun maya yang bisa aku ajak menggunakan bhasa sing ku. Supaya kemampuan verbal nya seperti pengucapan dan pelafalannya makin baik.
Kira2 seperti ini usaha non-formal yang aku lakukan. Usaha keras itu tak akan menghianati kan. Aku percaya suatu saat aku bisa menguasainya. Ada juga kan orang yang sukses tanpa mengambil pembelajaran formal. Dan aku mempercayai hal itu juga. Asalkan ada usaha pasti bisa mewujudkannya.
Nama: Kitty
BalasHapusAkun twitter: @womomfey
Link share: https://twitter.com/WoMomFey/status/721451104534269952
Passionku adalah berkontribusi dalam dunia literasi anak-anak.
Melihat begitu rendahnya angka literasi dan minat baca bangsa kita teramat menyedihkan hati ini. Padahal sudah sejak dahulu kala didengungkan bahwa "Buku adalah Jendela Dunia", tapi bagaimana mau baca buku, wong baca saja gak bisa! Gimana mau menikmati jendela dunia, wong minat baca aja gak ada! Duh! Sakno rek!
Demi hal ini, aku pun yang tadinya sempat bekerja di dunia kantoran sebagai personal assistant pun akhirnya banting setir total jadi seorang Ibu Rumah Tangga. Yak! Kumulai dari diri sendiri dan keluargaku dulu. Dalam hal ini, aku mulai mencoba memupuk rasa cinta buku pada anak-anakku yang masih sangat kecil (balita), dan syukurnya hal ini mulai terlihat dari si sulung yang dari sejak usia 4 tahun sudah mulai tertarik membaca sendiri! Dan buku favoritenya gak tanggung2: "National Geographic Little Kids First Big Book of Space". Sekarang di usianya yang belum genap 5 tahun, si sulung selalu minta ditemani membaca setiap harinya. Dan dia juga sudah mulai mengarang cerita sendiri loh!
Kalau si bungsu lain lagi, meski dia memang belum bisa membaca, dia juga seperti kakaknya, suka ngambil buku dan minta dibacakan. Sering malah dia "membaca" buku sendiri meski masih dalam bahasa ngasal. Hehehe. Yang penting sudah menunjukkan ketertarikannya dengan buku.
Oh iya, di sekolah si sulung pun aku termasuk yang rutin mengunjungi perpustakaan sekolahnya. 2 kali dalam seminggu aku pasti berkunjung untuk meminjam dan mengembalikan buku. Akibatnya beberapa orang tua murid yang penasaran dengan kemampuan membaca si sulung pun akhirnya malah jadi ikut2an suka minjam buku di perpus sambil menanyakan tips2 mengajarkan si kecil membaca. Dan saranku selalu sama: beri saja buku favoritenya! Nanti dari situ akan berkembang sendiri kok keinginan membacanya. Ya! Aku memang tidak terlalu mengajarkan baca dengan metode baca kata per kata atau suku kata per suku kata. Dengan memberi buku favoritenya pun akan lebih mudah memancing minat baca anak. Karena mereka mau membaca tanpa paksaan.
Aku juga membuat sebuah blog buku yang tidak hanya mereview buku2 bacaanku, melainkan juga buku2 anak, dengan demikian aku berharap agar orang tua lain yang kebingungan dapat mencari rekomendasi buku anak dari review yang kubuat di blog dan kushare juga di media sosialku.
Memang sih, kontribusi yang kuberikan bagi dunia literasi anak2 ini belum ada apa2nya dibandingkan dengan para penulis buku anak yang sudah ternama. Namun setidaknya aku berbuat hal-hal yang bisa kulakukan. Karena aku percaya, kontribusi sebesar apapun pasti memiliki dampak.
Putri Prama A.
BalasHapus@putripramaa
Membaca.
Karena kesukaanku dengan membaca aku ingin menjadi editor. Caraku mewujudkan passion tersebut dengan cara ... ya TAMBAH sering membaca. Aku ikut giveaway untuk mendapatkan buku karena ya passionku membaca buku. Selain itu, supaya di rumah selalu tersedia bacaan juga sih. Untuk menjadi seorang editor, aku bergabung dengan tim redaksi majalah sekolahku, nama majalahnya LENTERA. Di situ, aku berada di divisi editor, terutama editor rubrik Hiburan (yang memuat cerpen, humor, puisi, mini komik, maupun sketch) dan rubrik psikologi (yang isinya tentang pengetahuan-pengtahuan akan dunia psikologi). Selain dua rubrik tersebut, aku juga terkadang membantu rubrik lain seperti hobi, dll. Menarik banget!
Nama: ari
BalasHapusTwitter: @tiarizee
Passionku adalah ingin menjadi pustakawati yang sukses dan mengenyahkan pikiran-pikiran orang yang meremehkan pekerjaan ini. Dari sekarang aku mulai bekerja keras untuk menggapai cita-citaku tersebut. Tahun depan aku akan menghadapi Ujian Nasional dan aku sangat bekerja keras untuk mendapat nilai yang bisa membawaku ke universitas negeri yang aku inginkan sekaligus membanggakan orang tuaku. Karena jujur, aku bukan merupakan anak yang pintar dan banyak memiliki prestasi untuk membuat orang tuaku bangga. Walaupun mereka mungkin berkata bahwa itu bukan masalah besar, namun siapa sih anak yang tidak ingin membanggakan orang tua nya? Begitu pun denganku. Dan nanti, aku ingin memilih jurusan yang dari dulu aku inginkan, yaitu ilmu Perpustakaan. Kutipan 'do what you love, and love what you do' membuatku memilih jurusan ini. Aku mencintai dunia membaca dan aku tidak ingin menghabiskan waktu dalam hidupku dengan melakukan pekerjaan yang tidak kusukai.
Lalu sekarang aku mulai belajar untuk mencoba membaca semua jenis buku. Karena pustakawati tentu saja harus melek beragam buku, bukan? Dan aku ingin membeli berbagai buku tersebut dengan uangku sendiri. Karena hobi dan passionku adalah tanggung jawabku sepenuhnya.
Aku pun sedang belajar bahasa inggris lebih dalam lagi. Pustakawati enggak cuma harus mencintai bahasa indonesia saja kan? x) Karena sudah sejak lama aku ingin menuntaskan buku berbahasa inggris tanpa terjemahan. Yah, hitung-hitung ini sebagai modal. Karena di era globalisasi seperti sekarang, akan sulit kalau kita tidak memiliki kemampuan berbahasa asing, meskipun hanya sedikit saja.
Dan terakhir, tentu saja dengan berdoa. Usaha yang diiringi dengan doa agar apa yang sudah kita impikan tersebut dikabulkan oleh Tuhan :)
Nama : Ni Putu Citra Apsara Devi
BalasHapusAkun twitter : @citrapsara
Jawaban :
Passion ku adalah ingin menjadi programmer handal. Yang aku lakukan untuk itu adalah sekarang aku berkuliah di Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi UGM. Yang aku suka dari sini adalah aku tidak hanya belajar di dalam kelas saja, namun juga mengikuti workshop, pelatihan dan belajar dari kakak-kakak tingkat yang selalu siap untuk membagi ilmu2nya yg berharga kepada kami.
Tidak lupa, untuk mewujudkan semua itu, ada restu orang tua dan doa2ku mereka untukku yang selalu mensupportku
BalasHapusNama : Daisy S
Twitter : @daisy_skys
"Apa passionmu dan bagaimana caranya kamu mewujudkan passion itu?"
Passionku menjadi seorang Flight attendant (pramugari) , dan bisa kuliah di London . Aku tahu ada ribuan wanita dengan passion yang sama . Aku ingin pergi melintasi benua dengan burung besi , melihat dunia yang sesungguhnya dengan mataku sendiri , bertemu dengan pengalaman – pengalaman yang akan membuatku lebih dewasa . Kebahagiaan memang tidak selalu soal materi tapi aku yakin setiap wanita pastinya juga ingin membeli dan memakai barang barang branded . Aku juga ingin membahagiakan kedua orang tuaku dengan penghasilan yang kudapat sendiri .
Tapi jujur aku tidak ingin selamanya menjadi seorang pramugari . Aku akan pensiun setelah menemukan pangeran charming-ku lalu menikah dan membangun kehidupan kami . Aku akan fokus pada rumah dan mulai pada passionku sebagai seorang penulis .Banyak sekali hal yang ingin kutumpahkan setelah mengembara di udara dan melintasi batas batas negara selama beberapa tahun . Aku akan menjadi penulis yang produktif . Aku ingin seperti J.K Rowling meraih kesuksesan dengan yang novelnya mendunia .
" Aku berangkat dari seorang penulis yang suka berburu giveaway buku dari blogtour yang kemudian mempunyai buku yang berada didaftar atas . Bagiku itu adalah pencapaian terbesar jika hal itu terjadi . "
Meski kadang aku merasa hal itu terasa jauh . Tapi hey tidak ada kesuksesan yang instan . Tuhan pasti akan menjawab doa dipenghujung tahajud-ku . J.K Rowling dulu ditolak belasan penerbit sebelum Harry Potter terbit . Memang tidak ada hal hebat yang mudah di dunia ini . Aku cuma harus berusaha dan berdoa , kalaupun Tuhan punya rencana lain , Aku cuma bisa nurut saja , Tuhan lebih tau mana yang terbaik . Tapi kalau boleh , aku ingin melakoni semuanya sesuai passionku . Bukan untuk kehormatan atau mendapat pujian dari orang lain , tapi aku ingin lebih menikmati hidupku yang cuma sekali .
Ini adalah caraku mewujudkannya .Aku masih kelas 2 SMA , Aku terus berusaha jadi yang terbaik untuk apa yang bisa kulakukan sekarang ini .Aku berusaha jadi hamba yang taat , yang rajin kerumah ibadah , berdoa disetiap sujudku agar dimudahkan jalanku dalam meraih impian impianki . Aku belajar dengan giat karena aku tau aku bukan orang yang langsung bisa tanpa belajar . Aku mendirikan klub jurnalistik di sekolah untuk menyalurkan hobby menulis bersama teman - teman yang juga suka menulis , Membuat majalah sekolah bisa terbit adalah tanggung jawab kami , kadang aku juga menulis cerpen di majalah sekolah ataupun menulis di Mading .Kalau lagi iseng bikin cerpen dan dikirim ke Koran ataupun Majalah .Dan Syukur ada yang pernah dimuat .
Aku belajar bahasa inggris dengan serius , aku tau grammar- ku buruk , pronouncation-ku kurang , dan perbendaharaan kataku nggak banyak .Aku berusaha untuk bisa karena aku tahu bahasa inggris itu penting bagi seorang pramugari .
Untuk sekarang cuma itu yang aku bisa . Ketika aku lulus nanti aku akan berusaha ikut seleksi pramugari . Itu pun kalau Allah ngijinin . Kalau Allah punya rencana lain aku mah ikut aja .Aku tau kok Allah pasti punya rencana yang lebih indah dari hambanya.
“Bila aku berhenti menulis, aku merasa hidupku tidak normal.”
~ J.K. Rowling ~
Rini Cipta Rahayu
BalasHapus@rinicipta
Passionku nggak jauh-jauh dari buku sih. Aku punya banyak mimpi yang berkaitan sama buku, misalnya aja jadi penulis, jadi bookblogger/bookstagramer gitu-gitu deh. Kalau usahanya sih pengin punya bookshop, kafe buku, rental buku, pokoknya segalanya tentang buku. Aku suka jadi ya aku menikmatinya dan berusaha untuk konsisten mewujudkan mimpi itu. Meski belum dibilang rajin, tapi setidaknya ada usaha untuk mewujudkannya.
Pas di sekolah aku pernah ikut lomba nulis, nyari pengalaman meski belum berhasil. Kalau sekarang sih sedang berjuang melahirkan 'anakku' *baca skripsi*. Nah itu juga berhubungan dengan buku kan? Haha.. Aku gabung di beberapa komunitas online tentang buku dan penulisan. Di twitter follow penerbit, penulis, bookblogger dan sering ikut GA juga. Kalau ada ide suka nulis, meski kadang terpendam di laptop tapi aku merasa puas karena bisa menumpahkan perasaan dan imajinasiku disana. Pernah ngirim naskah dan upload ke situs pribadi, komentarnya ya dijadikan evaluasi. Kalau ada event bedah buku, ketemu penulis aku biasanya ikutan. Di radio juga sering ada insert bookreview, yang itu sih nggak pernah kelewatan.
Ketika berhubungan dengan buku, aku ngerasa bahagia. Aku pengin menularkan semangat membaca, terutama pada anak-anak karena kebiasaan itu akan lebih mudah terbentuk. Membudayakan itu juga nggak bisa dengan ngomong doang, tapi langsung dengan tindakan atau mencontohkannya. Semoga makin banyak orang yang memiliki passion yang sama denganku, sehingga dunia literasi Indonesia makin berkembang dan minat baca makin meningkat :)